Jumat, 20 November 2015

PARASITOLOGI NEMATODA USUS


                                                              EKOSISTEM PARASIT
NEMATODA USUS
Nematoda merupakan salah satu jenis cacing parasit yang paling sering ditemukan pada tubuh manusia. Nematoda yang hidup dalam usus manusia disebut dengan nematoda usus.  Nematoda usus terdiri dari beberapa spesies, yang banyak ditemukan didaerah tropis dan tersebar diseluruh dunia. Spesies tersebut diantaranya Ascaris lumbricoides, Toxocara canis, Toxocara cati, Enterobius vermicularis, Necator americanus, Ancylostoma duodenaleStrongyloides stercoralis, Trichuris trichiura, Trichinella spiralis, Ancylostoma branziliense, Ancylostoma caninum , dan Ancylostoma ceylanicum.
Manusia merupakan hospes beberapa nematoda usus. Sebagian besar nematoda ini menyebabkan masalah kesehatan masyarakat di Indonesia.
Berdasarkan cara penyebaran, nematoda usus dibagi kedalam dua kelompok, yaitu nematoda usus yang ditularkan melalui tanah soil transmitted heminths yaitu kelompok cacing nematoda yang membutuhkan tanah untuk pematangan dari bentuk non-infektif menjadi bentuk infektif.
Di antara nematoda usus terdapat sejumlah spesies yang ditularkan melalui tanah dan disebut “soil transmitted heminths” yang terpenting bagi manusia adalah sebagai berikut :
1.      Ascaris lumbricoides
Distribusi georafik      : Kosmopolit
            Tanah liat, kelembapan tinggi dan suhu 25-30°C merupakan kondisi yang sangat baik untuk berkembangnya telur Ascaris Lumbricoides menjadi bentuk yang infektif.
2.      Necator americanus
Distribusi geografik    : Daerah khatulistiwa, daerah pertambangan, perkebunan
Kosmopolit, terutama didaerah khatulistiwa pada daerah pertambangan.Tanah yang peling baik untuk berkembangnya telur dan larva, yaitu tanah pasir, tanah liat atau lumpur yang tertutup daun, terhindar darisinar matahari langsung dan juga terhindar dari pengeringan atau basah berlebih.Terdapat diperkebunan kopi, karet serta di pertambangan-pertambangan.Paling sering menyarang orang dewasa teruama laki-laki.Di Indonesia lebih sering infeksi oleh Necator americanus daripada Ancylostoma duodenale.
3.      Ancylostoma duodenale
Distribusi geografik    : Daerah khatulistiwa, daerah pertambangan, perkebunan
Penyebaran cacing ini di seluruh daerah khatulistiwa dan di tempat lain dengan keadaan yang sesuai, misalnya di daerah pertambangan dan perkebunan. Namun daerah yang paling tingggi prevelensinya adalah daerah tropis yang lembab dengan higiene sanitasi yang rendah seperti Asia Tenggara. Dilaporkan juga bahwa daerah sub tropis, daerah yang beriklim sedang dengan kelembaban yang sama seperti daerah tropis, mislanya di tambang-tambang, memiliki prevelensi yang tinggi juga. Ancylostoma duodenale juga banyak ditemukan di Afrika Utara, daerah lembah sungai Nil, India bagian utara juga serta Amerika selatan.Ancylostoma duodenale yang ditemukan Dubin saat ini disebut juga Old word hookworm.
4.      Trichuris trichiura
Distribusi geografik    : Kosmopolit (daerah panas dan lembab)
Cacing ini bersifat kosmopolit; terutama ditemukan di daerah panas dan lembab seperti  di Indonesia
5.      Strongyloides stercoralis
Distribusi geografik    : Daerah subtropik dan tropic
Daerah yang panas, kelembapan tinggi dan sanitasi yang kurang,sangat menguntungkan cacing strongyloides sehingga terjadi daur hidup yang tidak langsung . tanah yang baik untuk pertumbuhan larva ialah tanah yang gembur,berpasir,dan humus.
6.      Trichostrongylus. (beberapa jenisnya)
Distribusi geografik    : Kosmopolit (terutama daerah subtropik dan tropik)
            Kelompok lainnya yaitu nematoda usus yang tidak membutuhkan tanah dalam siklus hidupnya, yaitu spesies
1.      Enterobius vermicularis
Distribusi geografik    : Kosmopolit (lebih banyak di daerah dingin)
Enterobius vermicularis banyak terjadi di seluruh dunia dan penyebarannya kosmopolit.Kasus yang disebabkan oleh E. vermicularis ini lebih banyak ditemukan pada daerah dingin dibandingkan pada daerah panas.

   Trichinella spiralis
Distribusi geografik    : Kosmopolit (lebih banyak di negara pemakan sosis dari daging babi
            Dikenal 4 sub spesies yang memegang peranan, yaitu Trichinella spiralis yang terdapat di daerah beriklim sedang dengan babi sebagai reservoir, Trichinella spiralis nativa yang parasitik bagi Carnivora di daerah kutub misalnya beruang kutub dan walrus, Trichinella spiralis pseudospiralis yang parasitik bagi burung pemakan daging.
3.      Capillaria philippinensis
Distribusi geografik    : Filipina dan Thailand (terutama penduduk yang makan ikan mentah)

7. Toxocara canis dan Toxocara cati
Cacing Toxocara canis, hidup di tanah, lumpur, pasir dan tempat-tempat kotor. Varian lain diantaranya: Toxocara cati, Toxocara vitulorum, Toxocara pteropodis, Toxocara malayasiensis dll. Cacing ini daur hidupnya terutama melalui anjing, kucing dan dilaporkan bisa melalui herbivora

Tidak ada komentar:

Posting Komentar